Betis Sering Tiba Tiba Nyeri? Cari Tahu Berbagai Penyebabnya

Nyeri betis adalah salah satu keluhan yang cukup umum dialami. Biasanya hal ini sering terjadi setelah menjalani aktivitas harian yang padat atau berat. Tingkat keparahan nyeri betis berbeda-beda, bisa sekadar nyeri ringan hingga merasa sakit seperti tertusuk-tusuk.

Nyeri betis merupakan hal yang kerap dihubungkan dengan kram atau ketegangan otot yang dapat disembuhkan hanya dengan pijat. Namun, terkadang nyeri betis bisa menjadi gejala dari sesuatu yang lebih serius dan perlu penanganan yang tepat. Simak penjelasan berikut mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan nyeri betis serta penanganannya.

Penyebab Nyeri Betis
Keluhan nyeri betis dapat digambarkan sebagai rasa tegang, kram, kaku, atau nyeri tajam di bagian betis. Nyeri betis bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gangguan pada otot, sendi, tendon, pembuluh darah, saraf, tulang, atau kulit yang berada di sekitar betis. Adapun beberapa kondisi yang diketahui dapat menyebabkan nyeri betis, yaitu:

  1. Kram Otot
    Kram otot terjadi saat otot mengalami kontraksi atau mengencang secara tiba-tiba. Biasanya hal ini terjadi karena berlebihan melakukan aktivitas fisik atau olahraga serta saat pertama kali mencoba olahraga baru. Selain itu dehidrasi, diabetes, dan memiliki riwayat gagal ginjal juga diketahui dapat memicu kram otot. Kram otot dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit, dan bisa saja baru terasa saat tidur, atau bisa juga muncul di tengah hari.
  2. Cedera Akibat Terbentur
    nyeri betis juga dapat terjadi setelah seseorang mengalami cedera pada betisnya seperti mengalami bentuan dari benda tumpul, ataupun terjatuh. Sebab, hal-hal tersebut dapat saja menyebabkan memar di area betis dan muncul rasa nyeri. Namun, jika masih tergolong ringan memra dan nyeri dapat sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari.
  3. Keseleo atau Terkilir
    hal ini dapat terjadi akibat seseorang terjatuh, selain itu kelelahan, aktivitas yang membuat otot bekerja terlalu berat, atau melakukan olahraga tanpa pemanasan juga dapat memicu terjadinya kondisi ini. Gejala dari kondisi ini dapat berupa pegal atau nyeri tajam pada betis, kaku atau lemah saat berjalan, kesulitan berjinjit, dan memar pada betis.
  4. Ketegangan Betis
    Betis terdiri dari 2 otot yang disebut gastrocnemius dan soleus. Mereka bertemu di tendon achillesyang melekat pada tulang tumit. Peregangan berlebihan atau robeknya salah satu dari 2 otot betis ini dikenal sebagai ketegangan betis. Biasanya ada rasa sakit yang tiba-tiba di betis, dan umumnya disertai dengan bunyi letupan, patah, atau robek.
  5. Skiatika
    seseorang yang mengalami kondisi skiatika umumnya akan merasakan rasa sakit yang menjalar dari panggul, bokong hingga tungkai, termasuk pada betis. Tingkat keparahan nyeri yang ditimbulkan bisa ringan, namun bisa juga berat dan mengganggu kegiatan sehari-hari.
  6. Deep vein thrombosis(DVT)
    Deep vein thrombosis (DVT) adalah sumbatan darah pada vena dalam. Kondisi ini dapat mengenai pembuluh vena lengan maupun kaki dan betis. Beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan DVT adalah duduk dalam waktu lama, kegemukan, efek samping obat-obatan, dan merokok. DVT ditandai dengan menonjolnya pembuluh vena di area yang tersumbat, kaki bengkak dan nyeri, perubahan warna kulit di kaki dan betis, serta betis teraba hangat.
  1. Sindrom Kompartemen
    Sindrom kompartemen umumnya terjadi akibat cedera yang hebat pada area tersebut, misalnya patah tulang kering yang melukai jaringan otot, pembuluh darah, dan saraf di sekitar patahan. Hal ini merupakan kondisi serius yang disebabkan oleh adanya tekanan besar di dalam struktur otot.Gejala sindrom kompartemen di otot betis meliputi nyeri hebat yang tidak membaik setelah beristirahat atau minum obat antinyeri, kaki dan tungkai mati rasa, betis bengkak dan sulit diggerakkan.

Penanganan Nyeri Betis
Umumnya keluhan nyeri betis yang tidak mengganggu aktivitas atau disebabkan oleh cedera ringan dapat membaik dengan sendirinya. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan di rumah untuk mempercepat pemulihan nyeri betis:

  • Hentikan aktivitas.
  • Istirahatkan kaki dengan berbaring dan memosisikan kaki lebih tinggi dari badan.
  • Kompres bagian betis yang sakit dengan es selama sekitar 20 menit.
  • Lakukan peregangan ringan untuk kaki.
  • Konsumsi obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol, bila perlu.

Untuk menghindari sakit betis dan cedera pada otot serta sendi, pastikan Kamu selalu melakukan peregangan sebelum dan sesudah berolahraga Mengonsumsi air putih yang cukup bisa mencegah dehidrasi, sekaligus menurunkan risiko cedera saat melakukan aktivitas.

Related Posts

Scroll to Top